Sumber: Tribun Pekanbaru, 26 Januari 2017, halaman 12
SIAK, TRIBUN-Produksi pulp dan kertas PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Perawang terus meningkat. Saat ini, untuk kedua produk andalan mereka, mencapai 3 juta ton lebih per tahun.
Humas PT IKPP Armadi menjelaskan, untuk produksi pulp mencapai 2 juta ton lebih per tahun dan kertas 1 juta ton lebih per tahun. Untuk meningkatkan hasil produksi, bahan baku dari perusahaan sudah terjamin. PT Arara Abadi saja mempunyai 300 ribu hektar lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Riau, di tambah lagi perusahaan mitra kerja lainnya.
Keterangan itu disampaikan Armadi di lokasi pabrik, converting PT IKPP, Rabu (25/1). Ia menguraikan, saat ini pabrik tidak lagi memakai kayu alam sebagai bahan baku. Sehingga perusahaan kertas itu justru ikut bertanggung jawab terhadap penjagaan hutan dan pelestarian alam, termasuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
"Perusahaan masih ingin meningkatkan produksi. Diantaranya dengan terus memberikan kesempatan kepada perusahaan mitra melakukan efektifitas dan efesien, terhadap tanaman HTI," kata dia.
Ia melanjutkan, sebagai perusahaan penghasil pulp dan kertas terbaik, produksi untuk kertas siap pakai juga semakin ditingkatkan. Sebut saja kertas fotokopi, karton dan kertas pembungkus lainnya. Saai ini, ada 13 unit mesin converting yang mampu menghasilkan 111 ribu ton kertas siap kemas perbulan.
Armadi bersama Manager Perawang Cut Size PT IKPP Sarjono bersama PIC unit Safrizal, menerangkan, ada banyak jenis kertas yang konversi di unit converting tersebut. Seperti kertas fotokopi, PC, PPC, dan lainnya.
"Sebanyak 13 unit mesin untuk cut size hidup selama 24 jam. Masing-masing unit ada 40 pekerja. Dalam 24 jam ada 3 sif, dengan pimpinan yang berbeda, kata Sarjono. Khusus untuk kertas fotokopi hasil produksinya sampai 2 ribu ton per hari. Sedangkan per bulan mencapai 63.000 ton per bulan.
"Kami menargetkan 100 ribu ton untuk kertas fotokopi per bulan ke depannya," kata dia. Sementara itu, Humas Sinarmas Forestry Nurul Huda juga mengajak Tribun beserta awak media lainnya ke lokasi pembibitan Eucalyptus di R&D Sinarmas Forestry Rasau Kuning. Di lokasi itu, tampak proses bagaimana pembangunan HTI. Saat pembibitan, perusahaan mitra PT IKPP yang digawangi PT Arara Abadi terus memakai teknologi termutakhir seperti tray washer.
Hasilnya, Eucalyptus sebagai tanaman andalan HTI untuk bahan baku pulp dan kertas di IKPP sangat menjanjikan. Selain batang yang lurus, proses panen juga sangat singkat dan usia panen yang tidak terlalu lama.
Tidak hanya itu, Nurul Huda juga menyebut Eucalyptus adalah tanaman hasil cloning sendiri pada 2004 lalu. Bibit dasar berasal dari Papua kemudian dikloning menjadi eucalyptus yang efektif dan efisien untuk HTI Sinar Mas Grup.
"Pabri kertas lainnya belum punya seperti yang kita lakukan. Makanya suplay ekspor kita untuk berbagai negara di dunia tertinggi. Dari seluruh produksi hanya 20 persen sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, sisanya ekspor," kata dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, eucalyptus dapat tumbuh di daerah mineral. Namun, untuk rawa dan gambut lebih cocok tanaman akasia. Sehingga HTI Sianrmas Grup di Riau hampir 50 persen terdiri dari tanaman akasia dan 50 persen lagi sudah eucalyptus.
"Kedua tanaman HTI ini yang menjadi bahan baku andalan kita. Kelebihan eucalyptus itu lurus dan efektif serta efisien, sedangkan akasia akarnya kuat dan bercabang. Melihat bentang dan musim, kedua tanaman ini memang andalan kita," kata dia. (myo)